Jayapura ; Peringati Hari TBC Sedunia Dinas Kesehatan Provinsi Papua Melaksanakan Kegiatan-Kegiatan dalam Rangka Perayaan Hari TBC Sedunia pada tangal 11 April 2025 lalu di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Papua yang di mulai dengan Jalan Pagi, Upacara, Senam Sehat, Hiburan, stan -stan untuk jajanan sehat dari para sponsor kegiatan dan pemerinkasaan kesehatan, kegiatan ini dihadiri langsung Oleh Bapak.PJ.Gubernur Papua Maiyjen Ramses Limbong, SIP juga bapak Sekda Papua dan Beberapa Pimpinan Kepala Dinas dilingkungan Pemerintah Papua. Gubernur Papua dalam sambutanya menyampaikan
Dalam upaya menurunkan beban TBC di Indonesia dan juga di Papua maka salah satu program Pemerintah dari Presiden Terpilih kita mendukung program penuntasan Tuberkulosis di Indonesia termasuk di Provinsi Papua, melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win. Pada tahun 2024 Kasus TBC di Provinsi Papua diperkirakan sebanyak 11. 645 kasus, akan tetapi baru ditemukan sebanyak 6.702 kasus atau 58% dari kasus yang diperkirakan tersebut. Sementara itu dari 6.702 kasus yang ditemukan, terdapat 6.444 kasus TBC yang Sensitif Obat (TBC SO) dan 258 kasus TBC yang Resisten/Kebal Obat (TBC RO).
Sementara itu untuk mencapai eliminasi TBC di Tahun 2030 harus mencapai angka insidensi turun 80% ( 65 per 100 ribu penduduk), kematian akibat TBC turun 90% ( 6 per 100 ribu penduduk ), angka penemuan kasus TBC ≥ 90%, keberhasilan pengobatan TBC ≥ 90%, dan Terapi Pencegahan TB (TPT) kontak serumah ≥ 80%.
Penyakit TBC penting untuk dieliminasi karena TBC merupakan penyakit menular yang sangat erat terkait dengan migrasi atau pergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat lain yang membuat TBC menjadi ancaman serius. Pengobatan TBC apabila tidak dilaksanakan dengan baik dan jika tidak ditangani hingga tuntas akan menyebabkan terjadinya kekebalan obat.
TBC mudah menular yaitu melalui udara pada saat penderita TBC berbicara, batuk, dan bersin yang dapat menyebar di lingkungan keluarga, tempat kerja, sekolah, dan tempat umum lainnya. TBC di Indonesia dan juga di Papua perlu dieliminasi bersama pada tahun 2030.
Namun, upaya ini tidak akan tercapai tanpa kesadaran masyarakat terhadap bahaya TBC dan pengobatan yang tepat untuk penyakit ini. Kegiatan HTBS 2025 ini diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan cakupan penemuan kasus, inisiasi pengobatan dan keberhasilan pengobatan, capaian pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).
Tema Gerakan Papua Akhiri Tuberkulosis Dengan Aksi Nyata menitikberatkan pada implementasi langsung berbagai upaya intervensi TBC yang telah terbukti efektif Melalui skrining aktif dan kampanye deteksi dini, diharapkan masyarakat dapat lebih cepat mengenali gejala TBC sehingga penemuan kasus dapat dilakukan lebih optimal, sementara itu upaya edukasi dan komunikasi yang konsisten tetap dilakukan untuk mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap pasien TBC yang masih ada di tengah – tengah masyarakat, Kegiatan ini dirangkai juga dengan cabut undian berhadiah,foto bersama,donor darah dari palang merah Indonesia juga ramah Tamah ( Silas ).