MEMAJUKAN PELAYANAN KESEHATAN DIPAPUA DARI RIPP, RPJMN, RPJMD, RESNTRA DAN TINDAKAN NYATA

Jayapura ; Pembangunan Kesehatan Papua dengan luas wilayah yang sulit, terbatasnya dan belum meratanya sumber daya manusia, rendahnya sarana, parasarana kesehatan yang merata dan berkualitas, tingginya penyakit malaria, hiv/adis, kusta, frambusia, tbc, angka kematian ibu anak, stungting, rendahnya cakupan imunisasi, dan permasalahan kesehatan di Papua menjadi tantangan tersediri guna mencapai rencana aksi percepatan pembangunan papua ( RAPP) khususnya tema papua sehat sebagai penjabaran dari undang-undang Otonomomi Khusus Papua nomor 2 tahun 2021 yang di turunkan dalam peraturan pemerintah nomor 106 tentang kewenangan dan kelembagaan pelaksanaan otonomi khusus provinsi papua dan peraturan pemerintah nomor 107 tentanng penerimaan, pengelolaan, pengawasan dan rencana induk percepatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan otonomi khusus papua kemudian diturunkan dalam peraturan presiden nomor 24 tahun 2023 tentang rencana induk percepatan pembangunan papua tahun 2022 -2041 dengan Visi utama yaitu terwujutnya papua mandiri, adil dan Sejahtera dengan Misi pembangunan diantarannya papua sehat yaitu Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata serta membudayakan hidup sehat dan bersih di masyarakat,papua cerdas yaitu Memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas untuk membentuk pribadi unggul, kreatif, inovatif, berkarakter, dan mampu bekerja sama.

Papua produktif yaitu Meningkatkan kompetensi, kreativitas, ekonomi lokal yang berdaya saing, yang dibagi dalam setiap tahapan pembangunan tahap I 2023 -2024 meliputi Penataan kembali pembangunan Papua dengan penekanan pada peningkatan kualitas SDM (Papua Sehat dan Cerdas) dan pengembangan ekonomi berbasis sektor unggulan wilayah (Papua Produktif ), pembangunan tahap II tahun 2024-2029 fokus pada Pemerataan pembangunan Papua dengan penekanan pada peningkatan kualitas SDM (Papua Sehat dan Cerdas) dan pengembangan ekonomi berbasis sektor unggulan wilayah (Papua Produktif ), tahap III 2029-2034 Fokus pada Percepatan pemerataan pembangunan Papua dengan penekanan pada peningkatan kualitas SDM yang berdaya saing (Papua Sehat dan Cerdas) dan optimalisasi perekonomian berbasis sektor unggulan wilayah (Papua Produktif), tahap IV tahun 2034-2039 fokus pada Pemantapan pembangunan Papua dengan penekanan pada pemantapan SDM yang berkualitas dan berdaya saing (Papua Sehat dan Cerdas) dan struktur perekonomian wilayah berlandaskan keunggulan kompetitif (Papua Produktif ),dan tahap V Tahun 2040-2041 Fokus pada Mewujudkan masyarakat yang mandiri, adil, dan sejahtera yang didukung oleh pencapaian SDM berkualitas dan berdaya saing (Papua Sehat dan Cerdas) dan struktur perekonomian wilayah yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif (Papua Produktif) yang didukung oleh (a) Infrastruktur Dasar dan Konektivitas; (b) Lingkungan Hidup; (c) Tata Kelola Pembangunan; dan (d) Tanah Adat/Ulayat, Kebudayaan, dan Harmoni Sosial. ( Sumber: Perpres 24/2023 tentang RIPPP 2022-2041 ).

Dalam mewujutkan Misi Papua Sehat dalam Rencana Induk Pembangunan Papua dari arahan diatas terdapat juga arah kebijakan dan strategi pembangunan papua arah kebijakan pertama meningkatkan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dengan strategi mempercepat peningkatan kesehatan ibu,anak,remaja,kesehatan keluarga,dan reproduksi dan keluarga berencana,meningkatkan perbaikan gizi masyarakat,mempercepat pengendalian penyakit menular,tidak menular dan faktor resikonya, arah kebijakan kedua yaitu meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dengan strategi mempercepat peningkatan akses dan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan baik pelayanan kesehatan primer maupun rujukan sesuai standar dan terakreditasi,mempercepat pemenuhan tenaga kesehatan sesuai standar kualitas dan standar jumlah secara merata dengan mengutamakan tenaga kesehatan orang asli papua,arah kebijakan ke tiga membudayakan perilaku hidup sehat dan tata kelola pelayanan kesehatan dan arah kebijakan ke empat meningkatan pembudayaan dan prestasi olah raga dan juga terdapat strategi untuk mewujutkan arah kebijakan ini yaitu bagai mana strategi untuk meningkatan pelayanan kesehatan ibu anak,menurunkan angka kematian ibu, menurunkan kasus stunting,pengendalian penyakit menular tidak menular,meningkatkan fasilitas dan akses pelayanan kesehatan baik pelayanan kesehatan primer maupun rujukan,meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat,pemenuhan tenaga kesehatan sesuai kualitas dan standar dan juga pemerataan tenaga kesehatan,meningkatkan kualitas tata kelola program pembangunan bidang kesehatan,meingkatkan pembudayaan olah raga di masyarakat,peningkatan dukungan lainya peraturan pelaksananya,kelembagaan pendukung tingkat kementerian,pemerintah provinsi papua,kerangka pendanaan meliputi angaran APBN ( Dekon,TP,DAK,)Anggaran APBD (Dau,Dak,Dbh,insentif fiskal) dana kemitraan,kergka pemantauan,evaluasi,dan pengendalian,.

Sasaran Utama Pembangunan Dalam Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2024-2029 Bersama Menuju Indonesia Emas 2025 di Selaraskan dengan Visi RPJMD Provinsi Papua. Visi Presiden Prabowo Gibran dengan arah pembangunan terdiri dari 8 program prioritas nasional,17 program kerja,8 program qwik wins dan 83 kegiatan prioritas utama, dengan pendekatan kewilayahan pulau sumatera,jawa,Kalimantan,bali nusa tengara, Sulawesi,maluku dan papua dan juga tata kelola pembangunan.Tantangan lainya dari pembangunan itu bagaimana berwasasan lingkungan untuk menurunkan efek gas rumah kaca menjadi 45,17 % indeks kualitas lingkungan hidup 77,20,pertumbuhan ekonomi 80 % kontribusi produk domestic bruto ( PDB ),indeks gini rasio 8.000 usd,kontsribusi PDB manufaktur menjadi 21.9 %,kemiskinan menurun dan ketimpangan berkuran dengan target 4,5-5,0%,Tingkat kemiskinan ekstrim menjadi < 0,5%,rasio gini turun menjadi 0,372%-0,375 %,kontsirbusi PDRB KTI menjadi 22,4%,daya saing sumberdaya manusia meningkat target indeks modal manusia ( IMM )  menjadi 0,59.

Perwujutan Visi Presiden Prabowo Gibran diatas di Turunkan dalam Misi asta cita sebagai prioritas nasional. Prioritas pertama ( Asta Cita Satu ) Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM ),Prioritas Kedua ( Asta Cita Dua ), Memantapkansistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru, Prioritas Ketiga ( Asta Cita Ke Tiga ) Melanjutkan pengembanganinfrastruktur dan meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif serta mengembangkan agromaritim industri di sentra produksi melalui peran aktif koperasi,Prioritas Ke Empat ( Asta Cita Ke Empat ), Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda (generasi milenial dan generasi z), dan penyandang disabilitas. Prioritas Ke Lima ( Asta Cita Ke Lima ), Melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untukmeningkatkan nilai tambah di dalam negeri., Prioritas Ke Eman ( Asta Cita Ke Enam ), Membangundaridesa dan dari bawah untuk pertumbuhanekonomi, pemerataan ekonomi, dan pemberantasan kemiskinan,Prioritas Ke Tuju ( Asta Cita Ke Tuju ), Memperkuatreformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi, narkoba, judi, dan penyelundupan,Prioritas Ke Delapan ( Asta Cita Kedelapan ), Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan Makmur. Guna Mewujutkan Misi asta cita diatas Prabowo Gibran telah menetapkan 8 Program terbaik Hasil cepat untuk kesehatan masuk didalamnya yaitu Memberikan Makan Bergizi Gratis untuk Siswa, Santri, Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Anak Balita,Menyelengarakan pemeriksaan kesehatan gratis,menuntaskan kasus TBC,Membangun rumah sakit lengkap.

Target Presiden Prabowo Gibran diatas jika di jabarkan dalam kondisi kini capaian pembangunan kesehatan di papua perlu disinergikan dikolaborasikan target RPJMD Papua dengan visi misi gubernur papua yang baru yaitu bagaimana meningkatkan angka harapan hidup untuk penduduk papua dari angka 66,80 tahun 2022 menjadi diatas 70 tahun di tahun 2029,target penurunan penyakit TBC,Eliminasi malaria di Papua dan fokus kesehatan lainya sesuai visi, misinya, kondisi kini data capaian pembangunan kesehatan di Papua data-data kesehatan yang ada kalau kita lihat semua indikator pembangunan kesehatan di Provinsi Papua belum mencapai target misalnya angka imunisasi dasar lengkap di provinsi papua masih 60 % rendah dari target nasional diatas 80,3 %, angka pasien HIV/AIDS sebanyak 22.267 orang sangat tinggi namun yang minum obat hanya 20 %, pervalensi penemuan kasus baru TBC dan minum obat hanya 61 % di papua secara nasional 90 %,capaian pemeriksaan kesehatan gratis 28342 orang yang melakukan cek kesehatanya di puskesmas dari target 200 ribu orang ditahun ini,angka malaria yang tinggi atau daerah endemis tinggi di provinsi papua,angka penyakit kusta 24 per 10.000 penduduk,penyakit frambusia yang masih ditemukan di kabupaten/kota,penyakit hepatitis B yang tinggi dikabupaten,pneumonia yang masih tinggi,demam berdarah yang masih tinggi,rumah sakit yang telah diakreditasi namun belum memiliki pelayanan yang optimal,capaian puskesmas yang belum optimal dalam memberikan pelayanan,belum tersedianya 9 jenis tenaga di puskesmas di Provinsi Papua secara merata terutama daerah pingiran,cakupan jamban keluarga atau keluarga dengan sanitasi baik hanya 49,36 %,cakupan ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan 62,1%,cakupan bayi baru lahir yang mendapatkan pelayanan kesehatan 66 % ibu hamil yang mendapatkan pelayanan kesehatan lengkap ( K4 ) 53 %,rasio fasilitas kesehatan,tenaga kesehatan dengan penduduk papua yang belum terjangkau umur harapan hidup papua saat ini data tahun 2022 66,80 terendah secara nasional diatas 70 angka target pembangunan diatas disumbangkan dari 9 kabupaten/kota di papua yang tentunya tidak jauh berbeda dengan provinsi lainya dipapua dengan kabupaten/kotanya.

Dari Gambaran kondisi kesehatan di Papua dan target secara nasional diatas tentunya belum selaras khususnya dalam mengejar target tentunya banyak faktor yang menghambat tentunya juga menjadi tantangan tersendiri bagi kesejahteraan masyarakat Papua lebih khusus di bidang kesehatan tugas Negara hadir memberikan layanan kesehatan yang terbaik bagi warganya, saat ini semua upaya telah dilakukan oleh pemerintah dari Pusat,Provinsi dan Daerah tentunya perlu di evaluasi juga pola yang tepat untuk memanjukan papua misalnya dengan menyederhanakan peraturan udang-undang otsus,dan undang -undang pemerintah daerah,peraturan kementerian lainya, perhitungan kolabrasi angaran di hitung sampai level outcome dari suatu target dan prioritas pembangunan tertutama penerima manfaat dari kebijakan ini yaitu orang asli papua juga penduduk lainnya yang tingal dipapua,penguatan sumberdaya kesehatan,pemberdayaan kader kampung,mantri desa yang diangkat langsung atau dilatih dengan kompetensi dasar medis untuk melakukan pengobatan bagi masyarakat kampung karena mereka yang ada di kampung -kampung saat ini, dan juga pola-pendekatan dengan berbagai tokoh adat,agama,masyarakat,pemuda sehinga pembangunan kesehatan dan lainya bisa berjalan bersama-sama untuk masayarakat bisa Sejahtera. ( Paskalis )   


Share :