Pertemuan Penguatan Implementasi Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah Dan Remaja Tingkat Provinsi Papua Tahun 2025

Jayapura ; Kegiatan pertemuan implementasi pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja Tingkat Provinsi Papua tahun 2025 berlangsung secara aman,lancer dan sukses di jayapura beberapa waktu kemarin,panitia pelaksana kegiatan dalam laporanya menyampaukan bahwa  secara umum anak usia sekolah (7-18 tahun) merupakan kelompok usia yang  paling sehat dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Namun perilaku mereka dapat mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada saat ini atau di kemudian hari.

Masalah kesehatan usia sekolah dan remaja sangat kompleks, mulai dari kesehatan reproduksi dan seksual, HIV dan AIDS, Gizi, Penggunaan zat adiktif, kekerasan dan cedera, kesehatan mental, kebersihan dan sanitasi, serta penyakit tidak menular.  

Beberapa masalah kesehatan pada kelompok ini ialah angka kecacingan pada anak SD  mencapai 28%. Selain itu, risiko penyakit tidak menular karena obesitas pada anak usia 5-12 tahun mencapai 8,1%. Anak usia SD sudah mulai merokok yang ditunjukan dengan angka 9,1% pada anak usia 10-18 tahun. Sementara itu, sebanyak 25,7% remaja berusia 13-15 tahun dan 8,1% remaja berusia 16-18 tahun mengalami stunting. Terkait kesehatan reproduksi, 5,3% remaja pernah melakukan hubungan seks pranikah dan hanya 36% remaja pernah diajarkan cara menolak ajakan hubungan seksual. Isu lainnya adalah angka penyalahgunaan NAPZA pada usia anak dan remaja, yaitu 22% remaja pernah merokok yang 6,4% di antaranya merokok..

Berdasarkan data Riskesdas, persentase anemia pada kelompok usia 5-14 tahun sebesar 26% dan pada kelompok usia 15-24 tahun sebesar 32%. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus karena anemia pada anak usia sekolah dan remaja berdampak pada peningkatan risiko stunting dan khusus pada remaja putri akan mempengaruhi kualitas keturunannya apabila remaja tersebut kelak hamil.

Selain itu, anemia pada ibu hamil merupakan salah satu faktor risiko meningkatnya AKI dan AKB.  Melalui pengembangan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas, Kementerian Kesehatan mendorong agar Puskesmas mampu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi remaja, mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam mencegah masalah kesehatan dan melibatkan remaja dalam pelayanan sejak dari perencanaan, pelaksanaan sampai penilaian.

Sasaran dari Puskesmas PKPR adalah remaja baik di sekolah yang dilaksanakan melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) maupun di luar sekolah diantaranya melalui posyandu remaja, Saka Bakti Husada serta pembinaan kesehatan anak dan remaja di panti/Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, anak jalanan maupun lapas/Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).Anak usia sekolah merupakan sasaran intervensi kesehatan yang strategis karena jumlahnya besar,dapat dijangkau melalui sekolah, dan menentukan kualitas pada usia produktif.

Oleh karena itu perlu dilakukan Pertemuan Koordinasi LP/LS dalam penguatan Implementasi Pelayanan Kesehatan Anak Uia Sekolah dan Remaja d tingkat Provinsi Papua. Semantera itu kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dalam sambutanya bahwa Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor penting sehingga pemerintah berupaya menyediakan program kesehatan yang terbaik bagi warganya salah satunya melalui pertemuan di hari ini,pertemuan ini juga merupakan pertemuan yang penting sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan khususnya kesehatan anak usia sekolah dan usia  remaja untuk itu dengan pertemuan ini diharapkan kesehatan anak sekolah dan remaja semakin baik pada setiap sekolah di Kabupaten/Kota di Jayapura Papua. ( Paskalis ).


Share :