Unit Pelaksana Teknis Aids,Tbc Dan Malaria Mengadakan Pelatihan Entomologi Kesehatan

oleh -893 Dilihat
oleh
01.Pa Menteri Kesehatan Eliminasi Malaria Papua.mp4Pa Menteri Kesehatan Eliminasi Malaria Papua.mp4
03:55557.38 MB

Jayapura Papua : Unit pelaksana teknis AIDS,TBC dan Malaria Dinas Kesehatan Provinsi Papua melaksanakan pelatihan entomologi guna pengendalian vektor malaria guna pencegahan penyebaran malaria melalui strategi pengendalian vektor kegiatan ini dibuka oleh kepala unit pelaksana teknis AIDS,TBC dan Malaria dr. Berry I.S Wopari,M.Kes mewakili kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dalam penyampaianya menyampaikan bahwa Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam mencapai eliminasi malaria pada tahun 2030.

Pada tahun 2021, sebanyak 347 dari total 541 Kabupaten/Kota Indonesia telah mencapai status bebas malaria, dengan hanya 26 Kabupaten/Kota yang termasuk kedalam status endemisitas tinggi. Jumlah kasus malaria di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 304.607 kasus dengan annual parasite incidence (API) sebesar 1,12 per 1.000 penduduk.

Dari total jumlah kasus tersebut, lebih dari 80% kasus malaria dilaporkan dari Provinsi Papua. Oleh Karena itu, percepatan eliminasi malaria diperlukan di Provinsi Papua. Salah satu pilar starategi eliminasi malaria oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah memastikan akses universal pelayanan terkait malaria, termasuk didalamnya kegiatan pencegahan, diagnosis dan terapi kasus malaria. Sesuai dengan tujuan tersebut, maka diperlukan perluasan cakupan program pengendalian malaria, baik dalam upaya manajemen kasus maupun upaya pengendalian transmisi malaria.

Kepala Unit pelaksana teknis AIDS,TBC dan Malaria juga menyampaikan bahwa dalam rangka mencapai target Indonesia Bebas Malaria Tahun 2030, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melakukan upaya percepatan yang dilakukan secara bertahap, yaitu menurunkan kasus secepatnya di wilayah dengan kasus tertinggi di Tanah Papua, upaya percepatan ini dilakukan sesuai dengan kebijakan dan strategi yang sudah ada dengan melakukan intensifikasi dan perluasan kegiatan melalui strategi TOKEN Malaria (Temukan, Obati, KENdalikan vektor).

Salah satu kunci keberhasilan pengendalian malaria adalah dengan pengendalian vector penular malaria. Jika vektor dapat di kendalikan dengaan baik maka penularan penyakit dapat di di hindari. Dalam perturan pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan dinyatakan bahwa upaya pengendalian vektor harus dilakukan secara komperhensif, meliputi upaya pengenalan bio-ekologi vektor, perilaku vektor, status resistensi vektor, efikasi insektisida dan kegiatan pengendalian vektor secara komperhenshif sebagaimana di atur dalam Permenkes nomor 50 tahun 2021,

maka sangat dibutuhkan adanya ketersediaan  tenaga kesehatan yang terlatih di bidang pengendalian vektor, termasuk untuk pengendalian vektor penyebab penularan penyakit malaria. Untuk itu maka perlu dilaksanakan peningkatan kapasitas tenaga Kesehatan dengan melaksanakan Pelatihan Entomologi malaria untuk petugas kesehatan, terutama petugas di puskesmas sabagai pelaksana terdepan kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama. ( Marten )

Info Kemenkes

No More Posts Available.

No more pages to load.