Audit Klinis Pengobatan Tuberkolosis Resistan Obat di RSUD Merauke

oleh -450 Dilihat
oleh

DINKES Papua – Tim Dari Unit Pelaksana Teknis (UPT ) Aids,TBC,Malaria Dinas Kesehatan Provinsi Papua Melakukan Pertemuan Audit Klinis di RSUD Merauke.

Sebelumnya Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resistan Obat (MTPTRO) telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 2009 dan menjadi dari Program Nasional Pengendalian Tuberkulosis (TBC) di Indonesia.

Didalam Implementasi MTPTRO evaluasi pelaksanaan menjadi hal penting untuk mengukur kualitas hasil pengobatan pasien, kegagalan pengobatan, tingginya angka lost to follow up pasien masih menjadi permasalahan utama dalam Tuberkulosis Resisten Obat ( TB RO ).

Saat ini Papua memiliki 14 Fasyankes rujukan TB RO, dengan jumlah Pasien TB Resisten Obat yang banyak, pada tahun 2021 – Juli 2023 ditemukan sebanyak 537 pasien yang terkonfirmasi TB Resisten Obat berdasarkan hasil pemeriksaan Tes moleculer cepat ( Tcm) dengan hasil Rifampisin Resisten.

Berdasarkan evaluasi hasil akhir pengobatan pasien Januari-Juli 2021 terdapat 92 pasien yang memulai pengobatan dengan rincian hasil akhir pasien sembuh dan pengobatan lengkap 5%, pasien putus berobat 20 % dan pasien meninggal 26%.

Tingginya angka lost to follow up dan meninggal masih menjadi permasalahan utama dalam TB RO di Provinsi Papua. Salah satu upaya evaluasi pengobatan dan manajemen klinis serta sharing pengalaman dari rumah sakit rujukan layanan pengobatan TB Resistan Obat (TB RO) untuk meningkatkan kualitas hasil pengobatan dan menurunkan angka lost to follow up setiap pasien TBC RO.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hasil pengobatan dan menurunkan angka lost to follow up adalah dengan melakukan audit klinis pengobatan pasien TB RO untuk setiap pasien TB RO.

Audit klinis merupakan tinjauan pelayanan dan manajemen klinis pasien TB RO secara sistematis. Tinjauan ini dilakukan oleh tim klinis TB RO di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) bersama tim ahli klinis TB RO dari fasyankes lain.

Proses ini menggunakan tinjuan kasus seperti mini kohort atau pencatatan bulanan, tetapi dengan menambahkan sistem skoring menggunakan formulir audit klinis sehingga dapat terukur parameter kinerja manajemen klinis pasien TB RO di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

Hasil dari pelaksanaan audit klinis pasien TBC RO diharapkan akan dapat memberikan gambaran permasalahan baik dari sisi klinis dan program ataupun melihat kembali kualitas pengobatan yang diberikan kepada pasien apakah sudah sesuai dengan Petunjuk Teknis TB RO atau belum sesuai dengan standar program.

Pertemuan audit klinis ini dihadiri oleh Perwakilan manajemen RSUD Merauke, Tim Ahli Klinis TB RO, Perawat/Juru TB, petugas laboratorium, Farmasi, Kepala Balai P2 ATM Dinkes Provinsi Papua, Wasor TB Papua, Kepala Seksi P2 Kab. Merauke, wasor TB Kab. Merauke, Kepala Seksi P2 Dinkes Provinsi Papua Selatan, TO TB RO, dan Finance GF ATM Komponen TB.

Kegiatan ini di support oleh Global Fund ATM Komponen TB, dan di dilaksanakan dengan biaya global fund komponen tuberkulosis ( TBC ) tahun 2023.

No More Posts Available.

No more pages to load.