Demam Babi Afrika Menjadi Ancaman, Masyarakat Diminta Waspada

oleh -835 Dilihat
oleh

Kabupaten Nabire – Dilansir dari Media Jubi, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nabire, Drh. I Dewa Ayu Dwita, mengingatkan masyarakat akan potensi bahaya Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF). Dalam pernyataannya, Drh. Ayu Dwita menegaskan bahwa penyakit tersebut dapat ditularkan oleh orang, barang, dan hewan (OBH).

“Dalam kondisi ini, kita perlu meningkatkan kewaspadaan. Orang yang tidak berkepentingan, seperti mantri atau dokter hewan, sebaiknya tidak mengunjungi kandang ternak babi. Hal ini untuk mencegah penularan penyakit ke hewan ternak di dalam kandang. ASF dapat ditularkan melalui kontak langsung, bahkan melalui pakaian dan alas kaki yang digunakan,” ungkap Ayu Dwita dalam wawancara dengan Jubi di ruang kerjanya pada Rabu (7/2/2024).

Artikel terkait ASF: Ancaman Terhadap Peternakan Babi dan Upaya Pencegahannya

Lebih lanjut, Ayu Dwita juga mengingatkan bahwa ASF dapat menular melalui pakan ternak yang dibeli dari luar. Ia menyarankan agar pakan ternak yang diperoleh dari sumber yang diragukan, seperti sampah atau pasar informal, harus dimasak terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak.

“Pakan ternak yang berasal dari sumber yang tidak jelas, seperti tempat sampah atau pasar informal, harus dimasak terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak. Sisa pakan dari para peternak babi yang biasanya mengumpulkannya dari pasar Karang [Tumaritis] juga harus diolah terlebih dahulu. Jika tidak dimasak ulang, ini bisa berakibat buruk bagi kesehatan ternak,” tambahnya.

Demam Babi Afrika merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kerugian besar dalam industri peternakan babi. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang ketat perlu dilakukan oleh semua pihak terkait untuk mencegah penyebaran penyakit yang merugikan ini.

No More Posts Available.

No more pages to load.