Kementerian Kesehatan Minta Masyarakat Hentikan BAB Sembarangan Demi Cegah Penyebaran Polio

oleh -307 Dilihat
oleh

Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia memberikan peringatan serius kepada masyarakat terkait munculnya kasus lumpuh layu (flaccid paralysis) atau polio di beberapa wilayah, terutama di Klaten, Jawa Tengah, dan Pamekasan, Jawa Timur. Mengingat virus ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut, air, atau makanan yang terkontaminasi oleh feses orang yang terinfeksi, Kemenkes menekankan pentingnya menghentikan kebiasaan buang air besar (BAB) sembarangan.

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, tindakan buang air besar sembarangan di sungai, selokan, atau tempat-tempat umum dengan air kotor memiliki potensi besar untuk menyebarkan virus polio. Nadia menggarisbawahi perlunya program “stop BAB sembarangan” yang mencakup akses jamban dan penyediaan air bersih sebagai langkah preventif.

Selain menekankan perilaku hidup bersih dengan menggunakan jamban atau WC, Nadia juga menyoroti pentingnya vaksinasi sebagai upaya pencegahan polio. Dia mengungkapkan bahwa kasus polio dapat muncul karena rendahnya cakupan vaksinasi atau imunisasi di masyarakat setempat. Data terkini menunjukkan bahwa cakupan imunisasi polio di Klaten dan Pamekasan masih di bawah 95 persen, dengan angka sekitar 74-89 persen.

Kemenkes telah menetapkan target capaian imunisasi polio sebesar 95 persen di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota pada tahun ini. Untuk mencapai target ini, Kemenkes akan melaksanakan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai respons terhadap kasus polio yang terdeteksi di wilayah tersebut.

Rencana Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) akan dilaksanakan dengan pemberian vaksin oral nOPV2 kepada semua anak usia 0-7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Kegiatan ini direncanakan dilakukan dalam dua putaran, dengan putaran pertama pada 15 Januari 2024 dan putaran kedua pada 19 Februari 2024. Ketua Tim Kerja Imunisasi Tambahan dan Khusus Kementerian Kesehatan, Gertrudis Tandy, menjelaskan bahwa pelaksanaan Sub-PIN Polio dilakukan dengan target minimal cakupan imunisasi 95 persen pada setiap putarannya.

Sasaran Sub-PIN melibatkan semua anak usia 0-7 tahun, termasuk anak-anak yang sebelumnya telah mendapatkan imunisasi serta para pendatang. Gertrudis Tandy menambahkan bahwa jika risiko penularan masih ditemukan berdasarkan kajian epidemiologi, Sub-PIN putaran berikutnya akan dilakukan, dan lokasi pelaksanaan imunisasi bisa diperluas sesuai dengan perkembangan situasi dan kajian epidemiologi.

Kemenkes menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan serta aktif berpartisipasi dalam program imunisasi sebagai langkah preventif dalam mengatasi kasus polio yang sedang dihadapi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Kasus Polio Muncul Lagi, Kemenkes Minta Warga Tidak BAB Sembarangan”, Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2024/01/05/12534101/kasus-polio-muncul-lagi-kemenkes-minta-warga-tidak-bab-sembarangan.

No More Posts Available.

No more pages to load.