Observasi dan FGD Desentralisasi ARV di Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan

oleh -209 Dilihat
Tim Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan Kabupaten Merauke melakukan observasi kesiapan layanan Desentralisasi ARV di Puskesmas Merauke

Merauke Papua Selatan ; Kegiatan Observasi atau pengamatan kesiapan Puskesmas dalam memberikan obat Anti Retroviral Virus (ARV) dan fokus grup diskusi (FGD) desentralisasi pengobatan HIV/AIDS dengan ARV di Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan pada tanggal 28-30 Agustus 2023 bertujuan agar layanan pengobatan pasien HIV/AIDS bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan. Dalam kegiatan ini, tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua; dr.Rindang, Ibu Lusia Ang, dr.Helena Picarima, Mikael Rian,SKM, Yvone Manibui, dan Arief Rachman bersama tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke juga melakukan observasi ke Puskesmas Mopah, Puskesmas Rimba Jaya, Puskesmas Kuprik dan Tanah Miring untuk melihat penerapan layanan pengobatan ARV untuk mengobati pasien HIV/AIDS. Diketahui bahwa Kabupaten Merauke salah satu daerah dengan kasus HIV tertinggi di Pulau Papua dan merupakan daerah pertama ditemukan HIV/AIDS, disamping dilakukan observasi ke puskesmas juga dilakukan kegiatan FGD di Hotel Halogen Merauke yang dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Merauke, dr.Nevil R.Muskita, berjalan dengan baik hingga akhir kegiatan.

Penyampaian materi dr.Nevil R.Muskita di dampingi dr.Rindang Kasie HIV Dinas Kesehatan Provinsi Papua di Hotel Halogen Merauke

Dalam laporan kegiatan juga disampaikan bahwa upaya mengakhiri epidemi HIV/AIDS di Tahun 2030, Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Aksi Nasional HIV/AIDS dan PIMS 2020-2024 serta Permenkes no. 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan HIV, AIDS, dan PIMS. Menurut Rencana aksi nasional tersebut, target indikator cakupan odha yang masih konsumsi ART yang diperiksa Viral Load (VL) di tahun 2023 adalah sebesar 70%. Berdasarkan data Sistem Informasi HIV AIDS (SIHA) sampai dengan Juni 2023, jumlah orang dengan HIVyang masih minum obat  di Papua sebanyak 9.118 orang. Perkembangan untuk menuju target 95-95-95 untuk tahun 2023 didapatkan sebanyak 1.861 orang dengan HIV hidup dan mengetahui statusnya, dan sebanyak 1.290 (69%) orang dengan HIV baru menerima ARV, sedangkan pengobatan ARV yang di tes VL di Tahun 2023 sebanyak 2.488 dari yang eligible atau memenuhi syarat untuk tes VL yakni 7.828 ODHIV (32%) dan yang tersupresi dari yang telah di tes VL sebanyak 2.018 orang (81%). Angka capaian tersebut masih jauh dari target yang diharapkan.

Angka capaian pengobatan ARV yang jauh dari target tersebut salah satu penyebabnya adalah masih terbatasnya layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) dimana baru 75 layanan PDP mandiri yang tercatat di Provinsi Papua, oleh sebab itu sebagai rencana tindak lanjut untuk meningkatkan capaian pengobatan ARV maka perlu di lakukan pengembangan perluasan layanan PDP di Provinsi Papua, Provinsi Papua Selatan serta Provinsi DOB dalam mencapai target indikator di Tahun 2023 dan tahun–tahun kedepan, Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan capaian indikator program dan memaksimalkan target pencapaian program HIV/AIDS. Kegiatan ini dibiayai dari anggaran Global Fund komponen AIDS Tahun 2023.

No More Posts Available.

No more pages to load.