Dinkes Papua – Pada hari Senin, 18 Maret 2024, Dinas Kesehatan Provinsi Papua melakukan koordinasi dalam penanganan pasien rujukan dari Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. dr. Aaron Rumainum, M.Kes, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, menyampaikan bahwa koordinasi ini dilakukan di Kantor Dinas Kesehatan Papua.
Rolina Basini, seorang pasien dari Pegunungan Bintang yang dirujuk dari Distrik Borme Kabupaten Pegunungan Bintang, mengalami patah kaki. Namun, ketika dibawa ke beberapa rumah sakit di Jayapura, seperti Rumah Sakit Abepura, Rumah Sakit Jayapura, dan Rumah Sakit Yowari, pasien tersebut ditolak.
Dalam situasi tersebut, direktur penerbangan ama yang membawa pasien menghubungi Dinas Kesehatan Papua untuk meminta bantuan koordinasi. Dinas Kesehatan Papua kemudian berkoordinasi dengan BPJS Wamena dan BPJS Regional Jayapura untuk melakukan pengecekan data pasien terkait status kepesertaan BPJS-nya.
Beruntung, Rolina Basini memiliki nomor Induk Kependudukan dan meskipun BPJS-nya tidak aktif, BPJS Wamena dan Regional Jayapura berhasil mengaktifkannya kembali. Setelah itu, pasien dapat ditangani lebih lanjut di Rumah Sakit Yowari.
dr. Aaron Rumainum, M.Kes, menegaskan bahwa meskipun Dinas Kesehatan Papua tidak memiliki wilayah pelayanan, kami tetap melakukan koordinasi untuk membantu pasien.
Namun, ia juga menyoroti pentingnya persiapan dari Dinas Kesehatan di Provinsi Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan dalam menyediakan biaya untuk membiayai rujukan pasien.
Ia juga menyarankan agar dipertimbangkan program jaminan kesehatan gratis bagi orang asli Papua, sehingga jika ada yang sakit, mereka dapat langsung dilayani.
Situasi ini menunjukkan pentingnya kerjasama lintas daerah dan upaya bersama dalam memastikan akses pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Papua, terutama dalam kondisi darurat seperti penanganan pasien rujukan.
