Keluarga Sigap: Melindungi Kesehatan Anak

oleh -393 Dilihat
oleh

Dinkes Papua – Sebuah inisiatif baru telah diluncurkan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat yang dapat mencegah berbagai penyakit pada anak. Program yang diberi nama Keluarga Sigap (Keluarga Siaga Dukung Kesehatan, Siap Hadapi Masa Depan) bertujuan utama untuk menciptakan lingkungan yang melindungi anak-anak usia dini dari penyakit, malnutrisi, dan kematian prematur.

Program ini menggunakan pendekatan melalui sosialisasi perilaku positif yang berfokus pada imunisasi rutin, kebiasaan mencuci tangan pakai sabun, dan pemberian makanan bergizi pada anak usia 0-24 bulan. Ardi Prastowo, Team Leader program Keluarga Sigap, menjelaskan bahwa program ini merupakan replikasi dari keberhasilan program serupa di India yang dikenal sebagai “Safal Shuruaat” (Successful Beginning).

“Program Keluarga Sigap dimaksudkan untuk mereplikasi keberhasilan program Safal Shuruaat dalam membantu mengurangi penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi dan praktik kesehatan, terkait dengan kebiasaan cuci tangan pakai sabun,” ungkap Ardi.

Program Keluarga Sigap di Indonesia merupakan hasil kolaborasi antara Gavi (aliansi vaksin), Unilever, dan The Power of Nutrition, dengan dukungan dari Kementrian Kesehatan dan BKKBN. Saat ini, program ini tengah diuji coba di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dengan target satu juta anak.

Selain menyasar para ibu, program ini juga menitikberatkan pada peran ayah dalam pola asuh anak. Melalui kader posyandu, tenaga kesehatan di puskesmas, bidan, tokoh masyarakat, dan guru, program ini berupaya menyebarkan pesan tentang perilaku kesehatan positif tidak hanya kepada orangtua, tetapi juga kepada komunitas di lingkungan tersebut.

Fransisca Lambe, Program Manager program Keluarga Sigap, menambahkan bahwa komunitas memegang peran penting dalam mempengaruhi pola pikir masyarakat. “Dengan berinteraksi dengan kepala desa, pemuka agama, dan lainnya, kami dapat memastikan pesan perilaku kesehatan positif dapat tersampaikan tidak hanya dari kami, melainkan juga dari para pemimpin di wilayah tersebut,” ujarnya.

Mahmud Fauzi, Ketua Tim Kerja Standar Kecukupan Gizi dan Mutu Pelayanan Gizi KIA, Direktorat Gizi dan KIA, Kementerian Kesehatan, menegaskan bahwa program ini mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dari pemerintah. Untuk mengukur efektivitas intervensi program Keluarga Sigap, lembaga riset Kantar Public akan melakukan pengawasan dan penilaian.

Melalui upaya kolaboratif ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya kebiasaan hidup sehat dalam melindungi kesehatan anak-anak mereka dari berbagai penyakit yang dapat dicegah.

Referensi: Kompas.com

No More Posts Available.

No more pages to load.